Suatu sistem informasi bisa memiliki tingkat kepentingan yang bervariasi bergantung pada lingkungan. Dalam beberapa kasus, itu sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu harus dilindungi dari berbagai jenis risiko. Proses mengevaluasi risiko, menetapkan, dan melaksanakan perlindungan secara kolektif dikenal sebagai "proses keamanan".
14.1. Menentukan suatu Kebijakan Keamanan
Kata "keamanan" itu sendiri mencakup rentang yang sangat luas dari konsep, peralatan dan prosedur, yang tidak satupun berlaku secara universal. Memilih di antara mereka memerlukan ide yang presisi tentang apa tujuan Anda. Mengamankan suatu sistem dimulai dengan menjawab beberapa pertanyaan. Terburu-buru mengimplementasi sebarang set peralatan akan berrisiko memfokuskan ke aspek keamanan yang salah.
Maka hal pertama yang perlu ditentukan adalah sasaran. Sebuah pendekatan yang baik untuk membantu penentuan itu dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang kita coba lindungi? Kebijakan keamanan akan berbeda bergantung kepada apakah kita ingin melindungi komputer atau data. Dalam kasus terakhir, kita juga perlu tahu data yang mana.
Kita mencoba melindungi terhadap apa? Apakah kebocoran data konfidensial? Kehilangan data tanpa sengaja? Kehilangan pendapatan karena terputusnya layanan?
Juga, kita mencoba melindungi terhadap siapa? Langkah-langkah keamanan akan sangat berbeda untuk melindungi terhadap salah ketik oleh pengguna biasa sistem dengan ketika melindungi dari kelompok penyerang yang bertekad kuat.
Istilah "risiko" lazim digunakan untuk merujuk secara kolektif kepada tiga faktor ini: apa yang harus dilindungi, apa yang perlu dicegah terjadi, dan siapa yang akan mencoba untuk membuat hal itu terjadi. Pemodelan risiko membutuhkan jawaban atas tiga pertanyaan ini. Dari model risiko ini, kebijakan keamanan dapat dibangun, dan kebijakan dapat diimplementasikan dengan tindakan-tindakan nyata.
Tambahan kendala juga patut dipertimbangkan, karena mereka dapat membatasi rentang kebijakan yang tersedia. Sejauh apakah kita bersedia melangkah untuk mengamankan sistem? Pertanyaan ini memiliki dampak yang besar pada kebijakan yang diterapkan. Jawabannya terlalu sering hanya didefinisikan dalam hal biaya moneter, tapi elemen lain juga harus dipertimbangkan, seperti seberapa jauh ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada pengguna sistem atau penurunan kinerja.
Setelah risiko dimodelkan, kita dapat mulai berpikir tentang merancang kebijakan keamanan yang sebenarnya.
Dalam kebanyakan kasus, sistem informasi dapat disegmentasi dalam subset-subset yang konsisten dan sebagian besar independen. Masing-masing subsistem akan memiliki persyaratan dan batasan sendiri, sehingga penilaian risiko dan desain kebijakan keamanan harus dilakukan secara terpisah untuk masing-masing. Prinsip yang baik untuk diingat adalah bahwa perimeter yang pendek dan didefinisikan dengan baik lebih mudah untuk dipertahankan daripada sebuah perbatasan yang panjang dan berliku. Jaringan organisasi harus juga dirancang secara sesuai: layanan-layanan sensitif harus dikonsentrasikan pada sejumlah kecil mesin, dan mesin ini hanya boleh diakses melalui sejumlah minimal titik pemeriksaan; mengamankan titik-titik pemeriksaan ini akan lebih mudah daripada mengamankan semua mesin sensitif terhadap seluruh dunia luar. Pada titik ini tampak kegunaan penyaringan jaringan (termasuk oleh firewall) menjadi jelas. Penyaringan ini dapat dilaksanakan dengan perangkat keras khusus, tetapi solusi yang mungkin lebih sederhana dan lebih fleksibel adalah dengan menggunakan perangkat lunak firewall seperti yang terintegrasi dalam kernel Linux.